Senin, 22 Desember 2008

Aristoteles Bapak Ilmu Pengetahuan

Aristoteles

Ahli filsafat terbersar di dunia sepanjang zaman, bapak peradapan barat, bapak ensiklopedia, bapak ilmu pengetahuan, atau gurunya para ilmuwan adalah berbagai julukan yang diberikan pada ilmuwan ini. Berbagai temuannya seperti logika yang disebut juga dengan ilmu matik yaitu pengetahuan tentang cara berpikir yang baik, benar, dan sehat, membuat namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap pendidikan.


Begitu juga dengan biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi, embriologi, dan psikologi eksperimental merupakan temuannya juga. Penemuan-penemuan yang sudah 2.000 tahun lebih, namun istilah-istilah yang dipakainya pada berbagai ciptaan atau temuannya masih dipakai sampai sekarang, seperti: informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, susbstansi, materi, esensi, dan sebagainya. Disamping itu, ia juga seorang pengarang yang telah menghasilkan lebih dari 50 buah buku yang semuanya dilengkapi dengan uraian yang sistematis, jelas, dan dalam.


Pria yang lahir di Stagirus, Macedonia, pada tahun 384 sM, inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan melihat gerhana.

Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini seperti; kata kerja, kata benda, kata sifat, dan sebagainya merupakan pembagian kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa “manusia adalah makhluk sosial”, bahwa“tiap pernyataan harus dibuktikan kebenarannya”, bahwa”kunci pengetahuan adalah logika” dan “dasar pengetahuan adalah fakta”.


Aristoteles adalah ilmuan religius. Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. “Semuan yang bergerak di alam semesta ini bergerak menuju Tuhan”katanya. Maka, “orang yang ingin bahagia harus berbuat baik sebanyak-banyaknya”, katanya lagi.

Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung, meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun. Karenanya, ia kemudian dipelihara oleh Proxenus, pamanya-saudara dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik Plato di Athena. Dari situ ia kemudian menjadi murid Plato selama 20 tahun.


Dengan meninggalnya Plato pada tahun 355 sM, ia juga mendirikan semacam akademik. Disini ia selama 12 tahun memberi kuliah, berpikir, mengadakan riset, dan eksperimen, serta membuat catatan-catatan dengan tekun dan cermat.

Pada tahun 323 sM Alexander Agung meninggal. Karena takut dibunuh orang Yunani yang banci pengitkut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis. Tapi ajal memang tak mengenal tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau ajal sudah tiba tidak ada yang bisa menolak. Demikian juga tokoh satu ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepat pada tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal di kota tersebut, Chalcis, Yunani

[+/-] Selengkapnya...